Theme Preview Rss

Amankah obat flu dan anti-radang yang anda minum??


Akhir-akhir ini masyarakat semakin awas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan. Kemajuan internet dan media komunikasi lain ikut andil dalam peningkatan pengertian masyarakat tentang kesehatan. Tetapi, adanya menjamurnya iklan tersebut juga menyimpan sebuah bahaya bagi masyarakat yang kurang mempelajari obat-obatan yang diminumnya. Hal ini sering kali terjadi pada obat yang disebut sebagai “over the counter drugs”. Obat-obatan jenis ini dapat dengan mudah dibeli di apotik, bahkan mungkin di warung-warung sekitar rumah. Dan murahnya obat ini juga mamacu masyarakat untuk menggunakan obat-obatan jenis ini secara kurang bijaksana.


Salah satu jenis obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini adalah obat yang secara medis disebut NSAID (Non-Steroid Anti Inflammatory Drugs). Yang termasuk dalam kategori ini adalah paracetamol atau acetaminophen, ibuprofen, asam mefenamat, ketoprofen, piroxicam, meloxicam, metamizole, indomethacin, dan masih banyak lagi. Obat-obatan ini dikenal masyarakat sebagai obat anti-nyeri dan sebagian dari mereka juga berfungsi sebagai obat anti-radang, anti-arthritis, dan anti-pyretic atau anti demam.

Bahan-bahan obat ini secara mudah ditemukan pada berbagai merek obat yang ada dipasaran. Tetapi apakah anda tahu efek sampingnya?
• Terhadap saluran pencernaan
Obat-obatan jenis ini dapat menghambat pembentukan prostaglandin pada lambung yang berfungsi menghasilkan mucus, pelindung selaput lender lambung terhadap kerusakan diakibatkan asam lambung. Prostaglandin sendiri juga membantu aliran darah yang sangat diperlukan untuk perbaikan selaput lender lambung yang rusak. Jadi berhati-hatilah saat menggunakan obat-obatan ini bila ada punya nyeri lambung. Piroxicam dan ketoprofen ditengarai sebagai obat yang cukup berat efeknya terhadap saluran pencernaan.

• Terhadap fungsi hati
Obat golongan NSAID diketahui di metabolisme di liver. Pemakaian secara tidak terkontrol NSAID sendiri akan menghabiskan enzim yang digunakan untuk me-metabolisme bahan obat tersebut. Hal ini menimbulkan retensi dan penumpukan zat yang berpotensi menyebabkan kenaikan SGOT dan SGPT, penanda kerusakan sel liver. Paracetamol ditengarai sebagai salah satu obat yang berpotensi menimbulkan hal ini.

• Terhadap fungsi ginjal
Seperti pada saluran pencernaan, prostaglandin (zat yang dihambat pembentukannya oleh NSAID) juga berperan penting menjaga kestabilan fungsi ginjal. Penggunaan obat NSAID, terutama pada orang yang mempunyai latar belakang dehidrasi, diabetes mellitus, kelainan ginjal, dapat memicu kerusakan ginjal. Beberapa persen orang juga mengalami yang kalangan medis sebut sebagai allergic interstitial nephritis, sebuah reaksi alergi yang ditimbulkan akibat penggunaan NSAID.

• Terhadap orang dengan asma
Beberapa persen orang juga memiliki apa yang disebut sebagai aspirin-induced asthma. Penyakit ini memiliki ciri khas bahwa bila pasien ini di-expose terhadap paparan NSAID, mereka akan mengalami serangan asma. Hal ini cukup sulit dideteksi pada masyarakat. Karena tidak ada indicator khusus yang bisa membedakan orang ini memiliki asma yang “biasa” atau asma varian ini.

• Terhadap ibu hamil dan janin.
NSAID diketahui dapat menghambat prostaglandin, zat yang dihasilkan untuk menjaga ductus arteriosus (pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta) pada janin. Penggunaan pada minggu ke 6-8 kehamilan akan memacu penutupan lebih awal dari pembuluh darah ini dan berakibat fatal bagi janin.

Oleh karena itu, mengingat tidak ada satu pun obat di dunia ini yang aman. Mohon dalam penggunaan setiap terapi apapun itu anda membaca petunjuk keterangan di setiap obat dan tidak menganggap remeh obat-obatan yang dijual bebas di pasaran.

0 komentar:

Posting Komentar